About me

Foto saya
Saya Anisa Budi Listiani.. i'm easy going, and then prefer to create an animation, make films, just think I'm cool as long as the positive.. And Then Semoga Isi Blog saya bisa bermanfaat, dan bisa menjadi inspirasi yang Positif..

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BAB 11/12 “ Perubahan dan Pengembangan Organisasi ”



Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi

·        Pengertian Perubahan Organisasi

1.    Suatu reorientasi fundamental dan
radikal dalam cara organisasi beroperasi.
2.   Organisasi atau perusahaan yang
sedang mengalami transformasi.
3.   Mengarahkan atau memimpin orang
    untuk melakukan sesuatu cara yang
    berbeda dengan apa yang biasa dilakukan
    selama ini.

·        PerubahanOrganisasi Terencana

Ø Lippit, Watson, dan Westley (1958)
beberapa macam perubahan, yaitu:
- developmental change
(perubahan karena perkembangan),
- fortuitous or accidental change
 (perubahan secara tiba-tiba),
- dan planned change
  (perubahan terencana).

Ø Margulies dan Raia (1978).
Karakteristik perubahan terencana;
- mencakup suatu keputusan yang
  penuh pertimbangan, bertujuan
  dan jelas,
- merefleksikan suatu proses
  perubahan yang dapat diterapkan
  dalam berbagai macam langganan,
- pada umumnya selalu melibatkan
  penggunaan dari para ahli yang
  berasal dari luar,
- pada umumnya mencakup suatu
  strategi kolaborasi dan usaha bersama,
- selalu berusaha untuk menggunakan
  pengetahuan dan data yang sehat dalam
  melakukan usaha perubahan.

·        Faktor Pendorong terjadinya Perubahan

·        Mengatasi Penolakan atas Perubahan

·        Pengertian Pengembangan Organisasi
Menurut Richard Beckhard,
pengembangan organisasi adalah suatu usaha
(1) Terencana
(2) meliputi organisasi keseluruhan dan
(3) diurus dari atas
(4) meningkatkan efektifitas dan kesehatan
      organisasi, melalui
(5) pendekatan berancana dalam proses
     organisasi dengan memakai pengetahuan
     perilaku.

·        Ciri utama dari pengembangan organisasi
a.   merupakan bagian integral dari
proses manajemen.
b.   suatu perubahan merupakan usaha
yang terencana.
c.   dilakukan secara terus berorientasi
kepada menerus.
d.   persoalan dan usaha memberi perhatian
pemecahannya.
e.   utama kepada selalu berusaha
peningkatan.
f.  menggunakan berorientasi kepada
     pendekatan pelaksanaan. kesisteman.

·        Strategi Pengembangan Organisasi:
• Pelatihan Kepekaan
• Umpan Balik Survei
• Konsultasi Proses
• Pembinaan tim
• Pengembangan Antar kelompok
• Penyelidikan Apresiatif

·        Agen Perubahan (Change Agent):
• Agen Perubahan
  Eksternal Internal – Keuntungan :

1.    Orang luar dapat mereka telah
         memahami memandang permasalahan
         organisasi secara lebih obyektif dan dapat
         mendalam dan dapat membawa gagasan baru.
2.   mengembangkan pekerja pada
         umumnya lebih terbuka terhadap hubungan
         dan permasalahan-permasalahan kepercayaan
         yang dan kesulitan yang dihadapi kadang-kadang
         organisasi, dan mereka lebih diperlukan untuk
         percaya akan kemampuan keberhasilan
perubahan orang luar daripada orang dalam.

Langkah-langkah perubahan organisasi.

Ø Mengadakan pengkajian : tidak dapat
         dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun
         tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh
         daripada perubahan yang terjadi di luar
         organisasi itu mencakup berbagai bidang
antara lain:
politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya
dan sebagainya.

Ø Mengadakan identifikasi :
         yang perlu di identifikasi adalah dampak
         perubahan perubahan yang terjadi dalam
         organisasi. Setiap factor yang menyebabkan
         terjadinya perubahan organisasi harus diteliti
         secara cermat sehingga jelas permasalahannya
         dan dapat dipecahkan dengan tepat.

Ø Menetapkan perubahan :
         sebelum langkah langkah perubahan diambil,
         pimpinan organisasi harus yakin terlebih
         dahulu bahwa perubahan memang harus
dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan
dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

Ø Menentukan strategi :
         apabila pimpinan organisasi yakin bahwa
         perubahan benar-benar harus dilakukan maka
         pemimpin organisasi harus segera menyusun
strategi untuk mewujudkannya.

Ø Melakukan evaluasi : untuk mengetahui
         apakah hasil dari perubahan itu bersifat
         positif atau negative , perlu dilakukan penilaian.
         Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan
         berarti berpengaruh positif terhadap organisasi
         dan apabila sebaliknya berarti negative.

Ø Mengadakan perubahan struktur organisasi.
Ø Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
Ø Mengubah tata aliran kerja.
Ø Mengubah peralatan kerja.
Ø Mengubah prosedur kerja.
Ø Mengadakan perubahan dalam
hubungan kerja antar personal.

Perencanaan strategi Pengembangan organisasi.
       
         Pengertian Pengembangan

Pengembangan organisasi yaitu
        suatu penyempurnaan yang terencana dalam
        fungsi menyeluruh (nilai dan terstuktur) suatu
        organisasi. Strategi untuk merubah nilai-nilai
        dari pada manusia dan struktur organisasi itu
        adaptif dengan lingkungan.
Dalam kenyataannya organisasi sering
terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan
manusia untuk mengikuti perubahan, dimana
perubahan di anggap bisa menyebabkan
disequilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi
dalam organisasi sehingga perlu dilakukan
evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
oleh karena itu pengembangan organisasi itu
harus dilakukan.

Faktor-faktor yang menyebabkan
         pengembangan komunikasi:

        1. Kekuatan eksternal
a.   Kompetisi yang semakin tajam
dalam organisasi.
b.   Perkembangan IPTEK.
c.   Perubahan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun social yang membuat
organisas berfikir bagaimana mendapatkan
sumber diluar organisasi untuk
masa depan organisasi.
        2. Kekuatan internal
a.   Struktur
b.   Sistem dan prosedur
c.   Perlengkapan dan fasilitas
d.   Proses dan saran apabila tidak cocok
akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e.   Perubahan organisasi di lakukan untuk
mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya
melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan
tentang keinginan atau kebutuhan organisasi
atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang
jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya
sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang
dari tujuan yang hendak di capai atau sumber
daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian
tujuan adalah sangat penting, karena tujuan
dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama
keuangan dan data statistik yang didapat
melalui komunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala
kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dankelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang
dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,
atau yang mungkin menimbulkan masalah.
Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,
masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalah
bagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perncanaan
meliputi pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan
alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif yang ada.

Ada berbagai teknik yang dirancang
para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif,
antar-individu maupun antar-kelompok dalam
organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan
berikut ini.

1.    Sensitivity training,
merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan
dan yang dahulu paling sering digunakan.
Teknik ini sering disebut juga T-group.
Dalam kelompok kelomok T (singkatan training)
yang masing-masing terdiri atas 6 – 10 peserta,
pemimpin kelompok (terlatih) membimbing
peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam
hubungan antar-pribadi.

2.   Team Building, adalah pendekatan
yang bertujuan memperdalam efektivitas
serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok
kerjanya atau tim. Teknik team building
sangat membantu meningkatkan kerjasama
dalam tim yang menangani proyek dan
organisasinya bersifat matriks.

3.   Survey feedback.
Dalam teknik sruvey feedback.
Tiap peserta diminta menjawab kuesioner
yang dimaksud untuk mengukur persepsi
serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang
kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka).
Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap
peserta, termasuk pada para penyelia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya
yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan
mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.

4.   Transcational Analysis (TA).
TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi
antar-individu. TA mengajarkan cara
menyampaikan pesan yang jelas dan
bertanggung jawab, serta cara menjawab
yang wajar dan menyenangkan.
TA dimaksudkan untuk mengurangi
kebiasaan komunikasi yang buruk
dan menyesatkan.

5.   Intergroup activities.
Fokus dalam teknik intergroup activities
adalah peningkatan hubungan baik
antar - kelompok. Ketergantungan antar
kelompok , yang membentuk kesatuan
organisasi, menimbulkan banyak masalah
dalam koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan
kerjasama atau memecahkan konflik
yang mungkin timbul akibat saling
ketergantungan tersebut.

6.   Proses Consultation.
Dalam Process consultation, konsultan OD
mengamati komunikasi , pola pengambilan
keputusan , gaya kepemimpinan,
metode kerjasama, dan pemecahan konflik
dalam tiap unit organisasi.
Konsultan kemudian memberikan umpan balik
pada semua pihak yang terlibat tentang
proses yang telah diamatinya,
serta menganjurkan tindakan koreksi.

7.   Grip OD. Pendekatan grip pada
pengembangan organisasi di dasarkan
pada konsep managerial grip yang
diperkenalkan oleh Robert Blake dan
Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi
gaya kepemimpinan mereka yang kurang
efektif menjadi gaya kepemimpinan
yang ideal, yang berorientasi maksimum
pada aspek manusia maupun aspek produksi.

8.   Third-party peacemaking.
Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD
berperan sebagai pihak ketiga yang
memanfaatkan berbagai cara menengahi
sengketa, serta berbagai teknik negosiasi
untuk memecahkan persoalan atau konflik
antar-individu dan kelompok.

Implikasi Manajerial

Dalam suatu peneliti menyajian berbagai
implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan
dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam
penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan
kontribusi praksis bagi manajemen.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar