About me

Foto saya
Saya Anisa Budi Listiani.. i'm easy going, and then prefer to create an animation, make films, just think I'm cool as long as the positive.. And Then Semoga Isi Blog saya bisa bermanfaat, dan bisa menjadi inspirasi yang Positif..

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Resensi Buku Kebudayaan Islami



Judul            : Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu
Pengarang    : K.H. Abdullah Gymnastiar
Penerbit       : Gema Insani Press
Tebal            : 146 halaman

                Menegakkan prinsip-prinsip ma’rifatullah, tundukkan untuk melayaninya. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang senantiasa berusaha mengenal Allah, membangun keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Pemarah, berwatak keras, bermurah hati, penyantun, bukan ratapan ungkapan syukur. Fondasi ma’rifatullah, pribadi-pribadi ikhlas. Ilmu mengenal tutur kata kemurahan, kerendahan hati Nabi SAW. keramahan, dan kasih sayang. Pengasuhnya dengan kasar, maka beliau menegurnya,“kekeruhan hati anak ini akibat renggutan yang keras?.” Semoga Allah Yang Mahaagung mengaruniakan kepada kita kemampuan untuk meniru urutan teratas,“postur alisnya memanjang halus, bersambung, indah, sedikit membongkok, berbulu ringan. Ke arah bumi ketimbang langit yang kebanyakannya merenung. Memulai salam.” Beramal sebelum bicara. Apalah artinya teknologi yang serba modern kalau tingkah manusianya primitif? Belum memahami bagaimana indahnya Islam. Anak-ank kita sering meniru figur-figur tertentu, sering tak mampu memberikan tata nilai yang baik karena selalu bangun di malam hari. Alangkah rugi jika hidup harus diisi dengan kecintaan pada figur-figur lain yang jauh dari keteladanan akhlak Rasul. Tidak mendapat hidayah dari Allah, hidup di dunia ini terasa takut, tegang, waswas, cemas, gelisah, bingung, memunculkan sifat ingin dipuji orang lain. Langkah paling awal untuk meraih hidayah, terus mencari ilmu, tiada hari tanpa mencari ilmu, dan makin bening hati kita. Zikir,”ingatlah, dengan zikir mengingat Allah, hati akan tenteram. ” Ingat Allah ketika shalat saja, selalu gelisah di luar shalat. Harus yakin dengan keyakinan bulat, milik ciptaan Allah ketenangan hakiki, melainkan karena kuasa Allah SWT. Ia tidak akan takut diancam oleh apa, siapa pun makhluk ada di dunia ini. Hanya merasa takut akan ancaman dan murka Allah, sesuatu yang dia hadapi dijadikan sebagai lading amal. Berbagi rezeki kepada orang lain, yang mengatur rezeki adalah Allah, menjamin memberi kelapangan rezeki bagi siapa pun berhati murah banyak berderma, menciptakan segala sesuatu secara proporsional.
                Hati Aset Berharga tidak identik wanita yang mulia, gemar memamerkan tubuhnya, waktunya habis memikirkan badannya. Justru tersiksa tidak mampu menjaganya dengan hati-hati, Indonesia banyak orang yang pintar, Indonesia terpuruk? Puluhan ribu sarjana, mengapa korupsi masih juga merajalela dilakukan oleh orang yang bodoh, triliunan. Pintar tidak identik kemuliaan, tidak selalu identik kebahagiaan. Orang tuanya cuma lulusan SD, malah jadi terhina orang tuanya. “Bila hati kian bersih, pikiran pun selalu jernih, bila hati busuk jahat merasuk, makhluk terkutuk.” Tidak ada waktu untuk berpikir licik, dengki, keinginan untuk menjatuhkan orang lain. Sekali saja kita tidak suka kepada seseorang, kita akan lelah memikirkan orang yang kita benci. Bila hati kita bersih, pikiran bisa menjadi jernih, tidak ada waktu buat iri, tidak ada ruang untuk meremehkan siapa pun. Jika hati bersih maka wajah pun akan memancarkan kecerahan penuh keramahan, keadaan tersenyum cerah selain menjadi sedekah akan menyehatkab tubuh. Menata keikhlasan hati tanpa disadari, Allah telah dipersekutukan dengan majikan, atasan, kekayaan, atau pangkat. Bahkan Allah juga dipersekutukan dengan suami, istri, atau anak. Dipersekutukan dengan pujian, sembah sanjung terhadap yang lain. Hidup bahagia dengan bersyukur, tidak sedikit orang tua yang tercoreng aib gara-gara anaknya sendiri, kita harus sering melakukan instropeksi diri. Acara syukuran tahadduts binni’mah ‘menyebut-nyebut nikmat Allah’. Jangan sampai pilih-pilih tamu undangan, hanya memilih orang yang kaya saja mengabaikan fakir miskin. Ujian sakit, hadapilah dengan kesabaran. Sabar adalah kunci,”sabar dan shalat sebagai penolongmu”. Pahala sabar tidak ada batasnya, keakraban berbagai bentuk ujian. Menyempurnakan ikhtiar diri kita dan orang lain, terutama orang-orang yang telah menyakiti kita agar Allah mengubahnya menjadi orang baik.
                    Alkisah terakhir ini karena tidak percaya diri, takut ia tidak amanah. Pemimpin yang hanya fasih berbicara, ngawur berbuah kezaliman. Cukup memberi isyarat kecil. Pertama, membaca potensi dirinya kelebihan dan kekurangannya. Menyuruh dirinya sendiri, sebelum melarang diri sendiri. Menumbuhkan kebudayaan baru, indahnya kebersahajaan hidup, berani hidup sederhana. “Wa may-yattaqillah, yaj’al lahu makhraja. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Wa mai yatawakkal’alallah fahuwa hasbuh (ath-Thalaaq: 2-3).” Menakar kualitas haji kita, sejak niat hingga ke ujungnya. Niat haji, haji mabrur adalah haji yang diterima dan diberkahi. Di antara ciri kemabruran, kuncinya adalah perubahan, perubahan akhlak. “Ya Allah, saya ingin menyempurnakan kewajiban saya selaku hamba-Mu yang beriman. Nanti saya mau benar-benar bertaubat, saya ingin evaluasi diri, ingin bermunajat, berdoa sebanyak-banyak minta kebaikan, keselamatan bagi diri, orang tua, sahabat, tetangga, semua hamba-Mu yang beriman.” Kita sempurnakan amalan kita mendapat keselamatan kapan pun ajal menjemput kita, setiap bentuk ibadah kita benar-benar ikhlas mengharap ridha-Nya.
                  Di dalam buku ini tidak hanya memberitahukan bagaimana meraih kesuskesan dalam suatu prinsip pada diri kita atau pada pembaca. Akan tetapi, juga memberitahukan manfaat-manfaat, kisah-kisah kewajiban budaya islami untuk memperoleh keuntungan dari rezeki yang didapatkan, khususnya menjadi amal saleh bagi kita semua, amin. Buku ini model kajian yang bersifat praktis, dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari dan dikemas dengan teknik retorika yang menyejukkan. Berkat buku ini, membuat MQ diterima luas oleh seluruh lapisan masyarakat, di kota besar maupun daerah. Nama Aa Gym sendiri kemudian mencuat menjadi sebuah “icon” penting dalam pergaulan di tingkat nasional dan internasional. Dalam lapangan usaha, Aa Gym termasuk kreatif dan bergerak progresif. Beliau mempublikasikan ceramah-ceramahnya dalam bentuk artikel di koran, buku, kaset, dan juga CD. Di sisi lain, beliau membangun bisnis dengan bendera MQ merambah berbagai bidang; media, manufaktur, perdagangan, broadcasting, perjalanan haji, jasa, dan lain-lain. Kekurangan pada buku ini, penulis kurang lengkap menceritakan kekurangan dibalik contohnya dan akibat dari program bening hati menumbuhkan kebudayaan baru dalam pemimpin yang Didamba seperti apa.
                 Penulis, membangun kiprah dan usahanya dengan berbekal sebuah moto “hidup adalah untuk mempersembahkan yang terbaik, bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat nanti.”  penulis juga memberikan kata yang penuh mutiara. Penulis juga memberikan arahan kepada pembaca, apa yang harus pembaca lakukan setelah memahami isi dari buku ini, setelah memahami satu per satu. maka dari itu bagi si pembaca untuk memahami isi dari cerita tersebut, dan mudah dicerna. Semua yang diceritakan dalam buku ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh si pembaca, karena di dalamnya memuat dalam meraih kesuskesan, kebudayaan dalam islami bahkan kekayaan dan juga tak kalah pentingnya kebahagiaan dunia maupun akhirat juga dari ayat-ayat Al-Quran. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui meraih bening hati yang sebenarnya yaitu dengan ber-ma’rifatullah (mengenal) kepada Allah dan Rasul-Nya lebih dalam dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Created by blogcaca

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar