About me

Foto saya
Saya Anisa Budi Listiani.. i'm easy going, and then prefer to create an animation, make films, just think I'm cool as long as the positive.. And Then Semoga Isi Blog saya bisa bermanfaat, dan bisa menjadi inspirasi yang Positif..

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BAB 13/14 “Budaya,kerativitas dan inovasi”




Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah sebuah sistem
makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi
dari organisasi-organisasi lainnya.
Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi
oleh organisasi.

Fungsi-fungsi budaya

Budaya memiliki sejumlah fungsi
dalam organisasi.

Batas

Budaya berperan sebagai penentu
batas-batas; artinya, budaya menciptakan
perbedaan atau yang membuat unik suatu
organisasi dan membedakannya dengan
organisasi lainnya.

 

Identitas

Budaya memuat rasa identitas

suatu organisasi.

 

Komitmen

Budaya memfasilitasi lahirnya

komitmen terhadap sesuatu yang lebih

besar daripada kepentingan individu.

 

Stabilitas

Budaya meningkatkan stabilitas

sistem sosial karena budaya adalah perekat

sosial yang membantu menyatukan organisasi

dengan cara menyediakan standar mengenai

apa yang sebaiknya dikatakan dan

dilakukan karyawan.

 

Pembentuk sikap dan perilaku

Budaya bertindak sebagai mekanisme

alasan yang masuk akal (sense-making) serta

kendali yang menuntun dan membentuk

sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir

inilah yang paling menarik. Sebagaimana

dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya

mendefinisikan aturan main:


“Dalam definisinya, bersifat samar,
tanmaujud, implisit, dan begitu adanya.
Tetapi, setiap organisasi mengembangkan
sekmpulan inti yang berisi asumsi, pemahaman,
dan aturan-aturan implisit yang mengatur
perilaku sehari-hari di tempat kerja..
Hingga para pendatang baru mempelajari aturan,
mereka tidak diterima sebagai anggota
penuh organisasi. Pelanggaran aturan oleh
pihak eksekutif tinggi atau karyawan lini depan
membuat publik luas tidak senang dan memberi
mereka hukuman yang berat. Ketaatan pada
aturan menjadi basis utama bagi pemberian
imbalan dan mobilitas ke atas”.

 

Budaya sebagai beban

 

Hambatan untuk perubahan


Budaya menjadi kendala manakala

nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan

dengan nilai-nilai yang dapat meningkatkan

efektivitas organisasi. Hal ini paling mungkin

terjadi bila lingkungan sebuah organisasi

bersifat dinamis.

 

·        Hambatan bagi keragaman. Merekrut

karyawan baru yang, karena faktor ras,

usia, jenis kelamin, ketidakmampuan,

atau perbedaan-perbedaan lain, tidak sama

dengan mayoritas anggota organisasi lain

akan menciptakan sebuah paradoks.


·        Hambatan bagi akuisisi dan merger.

Secara historis, faktor kunci yang

diperhatikan manajemen ketika membuat

keputusan akuisisi atau merger terkait

dengan isu keuntungan finansial atau

sinergi produk. Belakangan ini, kesesuaian

budaya juga menjadi fokus utama.


Tipopologi  Budaya Organisasi

    Ada beberapa tipologi budaya organisasi.
Kotter dan Heskett (1998) mengkategorisasi
jenis budaya organisasi menjadi tiga yaitu
budaya kuat dan budaya lemah; budaya
yang memiliki kecocokan strategik; dan
budaya adaptif. Organisasi yang berbudaya
kuat biasanya dapat dilihat oleh orang luar
sebagai memilih suatu gaya tertentu.
Dalam budaya organisasi yang kuat ini
nilai-nilai yang dianut bersama itu
dikonstruksi ke dalam semacam
pernyataan misi dan secara serius
mendorong para manajer untuk
mengikutinya. Karena akar-akarnya
sudah mendalam, gaya dan nilai budaya
yang kuat cenderung tidak banyak
berubah walaupun ada pergantian pimpinan.

Budaya adaptif didasari
pemikiran bahwa organisasi merupakan
sistem terbuka dan dinamis yang dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Untuk dapat meraih sukses
dalam lingkungan yang senantiasa
berubah, organisasi harus tanggap
terhadap kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi, dapat membaca
kecenderungan-kecenderungan
penting dan melakukan penyesuaian
secara cepat. Budaya organisasi adaptif
memungkinkan organisasi mampu
menghadapi setiap perubahan
yang terjadi tanpa harus berbenturan
dengan perubahan itu sendiri.

Selanjutnya, Luthans (1992)
memaparkan karakteristik budaya
organisasi sebagai berikut:
1.      Peraturan-peraturan perilaku
yang harus dipenuhi 
2.     Norma-norma 
3.     Nilai-nilai yang dominan 
4.     Filosofi 
5.     Aturan-aturan 
6.     Iklim organisasi.

Semua karakteristik budaya
organisasi tersebut tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya,
dalam arti bahwa unsur-unsur
tersebut mencerminkan budaya yang
berlaku dalam suatu jenis organisasi,
baik yang berorientasi pada pelayanan
jasa maupun organisasi yang menghasilkan
produk barang.

Kreativitas individu dan team Proses
inovasi

Kreativitas  merupakan pikiran untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan  
inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru.
Keduanya memiliki hubungan “Inovasi merupakan
aplikasi praktis dari kreativitas”.
Tetapi keduanya juga memiliki perbedaan.
Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan
variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel
tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari,
ada perencanaan yang meliputi  strategi,  
taktik, dan eksekusi. Dalam  pitching  
konsultansi atau agency, sering terdengar
keluhan bahwa secara konseptual apa yang
disodorkan agency bagus, tetapi strategi
itu tak berdampak pada perusahaan karena
mandek di tingkat eksekusi. Mengapa?
Sebab, strategi bisa ditentukan oleh
seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan  
banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan.
Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan,
beda persepsi hingga ke sikap penentangan. 

Itu sebabnya, tak ada perusahaan
yang mampu berinovasi secara konsisten
tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi  
tuntutan persaingan. Hasil pengamatan
kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan  
inovator sangat memperhatikan masalah  
pelatihan  karyawan, pemberdayaan, dan
juga sistem reward untuk meng-create daya
pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan
tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan  
yang selalu menstimulasi karyawan, dan  
mendorong ke arah ide-ide bagus.
Melalui program pelatihan, sistem reward,
dan komunikasi, perusahaan terus
berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS