Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
·
Pengertian
Perubahan Organisasi
1. Suatu reorientasi fundamental
dan
radikal
dalam cara organisasi beroperasi.
2. Organisasi atau
perusahaan yang
sedang
mengalami transformasi.
3. Mengarahkan atau
memimpin orang
untuk melakukan sesuatu cara yang
berbeda dengan apa yang biasa dilakukan
selama ini.
·
PerubahanOrganisasi
Terencana
Ø Lippit, Watson, dan
Westley (1958)
beberapa
macam perubahan, yaitu:
- developmental
change
(perubahan karena
perkembangan),
- fortuitous or
accidental change
(perubahan secara tiba-tiba),
- dan planned change
(perubahan terencana).
Ø Margulies dan Raia
(1978).
Karakteristik
perubahan terencana;
- mencakup suatu
keputusan yang
penuh pertimbangan, bertujuan
dan jelas,
- merefleksikan suatu
proses
perubahan yang dapat diterapkan
dalam berbagai macam langganan,
- pada umumnya selalu
melibatkan
penggunaan dari para ahli yang
berasal dari luar,
- pada umumnya mencakup
suatu
strategi kolaborasi dan usaha bersama,
- selalu berusaha untuk
menggunakan
pengetahuan dan data yang sehat dalam
melakukan usaha perubahan.
·
Faktor
Pendorong terjadinya Perubahan
·
Mengatasi
Penolakan atas Perubahan
·
Pengertian
Pengembangan Organisasi
Menurut Richard Beckhard,
pengembangan organisasi
adalah suatu usaha
(1)
Terencana
(2)
meliputi organisasi keseluruhan dan
(3)
diurus dari atas
(4)
meningkatkan efektifitas dan kesehatan
organisasi, melalui
(5)
pendekatan berancana dalam proses
organisasi dengan memakai pengetahuan
perilaku.
·
Ciri
utama dari pengembangan organisasi
a. merupakan bagian
integral dari
proses
manajemen.
b. suatu perubahan merupakan
usaha
yang
terencana.
c. dilakukan secara
terus berorientasi
kepada
menerus.
d. persoalan dan usaha
memberi perhatian
pemecahannya.
e. utama kepada selalu
berusaha
peningkatan.
f. menggunakan berorientasi kepada
pendekatan pelaksanaan. kesisteman.
·
Strategi
Pengembangan Organisasi:
•
Pelatihan Kepekaan
•
Umpan Balik Survei
•
Konsultasi Proses
•
Pembinaan tim
•
Pengembangan Antar kelompok
•
Penyelidikan Apresiatif
·
Agen
Perubahan (Change Agent):
•
Agen Perubahan
Eksternal Internal – Keuntungan :
1. Orang luar dapat
mereka telah
memahami memandang permasalahan
organisasi secara lebih obyektif dan
dapat
mendalam dan dapat membawa gagasan
baru.
2. mengembangkan pekerja
pada
umumnya lebih terbuka terhadap
hubungan
dan permasalahan-permasalahan
kepercayaan
yang dan kesulitan yang dihadapi
kadang-kadang
organisasi, dan mereka lebih
diperlukan untuk
percaya akan kemampuan keberhasilan
perubahan
orang luar daripada orang dalam.
Langkah-langkah
perubahan organisasi.
Ø Mengadakan pengkajian
: tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap organisasi
apapun
tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh
daripada perubahan yang terjadi di
luar
organisasi itu mencakup berbagai
bidang
antara
lain:
politik,
ekonomi, teknologi, hokum, social budaya
dan
sebagainya.
Ø Mengadakan
identifikasi :
yang perlu di identifikasi adalah dampak
perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap factor yang menyebabkan
terjadinya perubahan organisasi harus
diteliti
secara cermat sehingga jelas permasalahannya
dan dapat dipecahkan dengan tepat.
Ø Menetapkan perubahan
:
sebelum langkah langkah perubahan
diambil,
pimpinan organisasi harus yakin
terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus
dilakukan,
baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan
organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan
eksistensi serta pengembangan
dan
pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Ø Menentukan strategi :
apabila pimpinan organisasi yakin bahwa
perubahan benar-benar harus dilakukan
maka
pemimpin organisasi harus segera
menyusun
strategi
untuk mewujudkannya.
Ø Melakukan evaluasi :
untuk mengetahui
apakah hasil dari perubahan itu
bersifat
positif atau negative , perlu
dilakukan penilaian.
Apabila hasil perubahan sesuai dengan
harapan
berarti berpengaruh positif terhadap
organisasi
dan apabila sebaliknya berarti
negative.
Ø Mengadakan perubahan
struktur organisasi.
Ø Mengubah sikap dan
perilaku pegawai.
Ø Mengubah tata aliran
kerja.
Ø Mengubah peralatan
kerja.
Ø Mengubah prosedur
kerja.
Ø Mengadakan perubahan
dalam
hubungan
kerja antar personal.
Perencanaan strategi Pengembangan
organisasi.
Pengertian Pengembangan
Pengembangan
organisasi yaitu
suatu penyempurnaan yang terencana
dalam
fungsi menyeluruh (nilai dan
terstuktur) suatu
organisasi. Strategi untuk merubah
nilai-nilai
dari pada manusia dan struktur
organisasi itu
adaptif dengan lingkungan.
Dalam kenyataannya
organisasi sering
terjadi stagnan yang
disebabkan ke-engganan
manusia untuk
mengikuti perubahan, dimana
perubahan di anggap
bisa menyebabkan
disequilibrium. Hal
ini mengakibatkan patologi
dalam organisasi
sehingga perlu dilakukan
evaluasi, adaptasi,
kaderisasi dan inovasi.
oleh karena itu
pengembangan organisasi itu
harus dilakukan.
Faktor-faktor yang menyebabkan
pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang
semakin tajam
dalam organisasi.
b. Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan lingkungan,
baik lingkungan
fisik
maupun social yang membuat
organisas
berfikir bagaimana mendapatkan
sumber
diluar organisasi untuk
masa
depan organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan
fasilitas
d. Proses dan saran
apabila tidak cocok
akan
membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi
di lakukan untuk
mencocokkan
dengan kebutuhan yang ada.
Semua kegiatan
perencanaan pada dasarnya
melalui 4 tahapan
berikut ini.
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan
tentang keinginan
atau kebutuhan organisasi
atau kelompok
kerja.Tanpa rumusan tujuan yang
jelas, organisasi
akan menggunakan sumber daya
sumberdayanya secara
tidak efektif.
Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang
Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang
dari tujuan yang
hendak di capai atau sumber
daya-sumber daya yang
tersediauntuk pencapaian
tujuan adalah sangat
penting, karena tujuan
dan rencana
menyangkutwaktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan
perusahaan saat ini
dianalisa, rencana dapat
dirumuskan untuk
menggambarkan rencana
kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan
informasi-terutama
keuangan dan data
statistik yang didapat
melalui komunikasi
dalam organisasi.
Tahap 3 : mengidentifikasi segala
Tahap 3 : mengidentifikasi segala
kemudahan dan
hambatan.
Segala kekuatan dankelemahan serta
Segala kekuatan dankelemahan serta
kemudahan dan
hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam
mencapai tujuan. Oleh
karena itu perlu diketahui
faktor-faktor
lingkungan intren dan ekstern yang
dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,
atau yang mungkin
menimbulkan masalah.
Walau pun sulit
dilakukan, antisipasi keadaan,
masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di
waktu mendatang adalah
bagian esensi dari
proses perencanaan.
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam
proses perncanaan
meliputi
pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk
pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan
alternatif terbaik
(paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif
yang ada.
Ada berbagai teknik
yang dirancang
para ahli, dengan
tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta
bekerja secara efektif,
antar-individu maupun
antar-kelompok dalam
organisasi. Beberapa
teknik yang sering digunakan
berikut ini.
1. Sensitivity training,
merupakan teknik OD yang
pertama diperkenalkan
dan yang dahulu
paling sering digunakan.
Teknik ini sering
disebut juga T-group.
Dalam kelompok
kelomok T (singkatan training)
yang masing-masing
terdiri atas 6 – 10 peserta,
pemimpin kelompok
(terlatih) membimbing
peserta meningkatkan
kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain,
serta ketrampilan dalam
hubungan
antar-pribadi.
2. Team Building, adalah
pendekatan
yang bertujuan
memperdalam efektivitas
serta kepuasaan tiap
individu dalam kelompok
kerjanya atau tim.
Teknik team building
sangat membantu
meningkatkan kerjasama
dalam tim yang
menangani proyek dan
organisasinya
bersifat matriks.
3. Survey feedback.
Dalam teknik sruvey
feedback.
Tiap peserta diminta
menjawab kuesioner
yang dimaksud untuk
mengukur persepsi
serta sikap mereka
(misalnya persepsi tentang
kepuasan kerja dan
gaya kepemimpinan mereka).
Hasil surveini
diumpan balikkan pada setiap
peserta, termasuk
pada para penyelia dan
manajer yang
terlibat. Kegiatan ini kemudian
dilanjutkan dengan
kuliah atau lokakarya
yang mengevaluasi
hasil keseluruhan dan
mengusulkan perbaikan
perbaikan konstruktif.
4. Transcational
Analysis (TA).
TA berkonsentrasi
pada gaya komunikasi
antar-individu. TA
mengajarkan cara
menyampaikan pesan
yang jelas dan
bertanggung jawab,
serta cara menjawab
yang wajar dan
menyenangkan.
TA dimaksudkan untuk
mengurangi
kebiasaan komunikasi
yang buruk
dan menyesatkan.
5. Intergroup
activities.
Fokus dalam teknik
intergroup activities
adalah peningkatan
hubungan baik
antar - kelompok. Ketergantungan
antar
kelompok , yang
membentuk kesatuan
organisasi,
menimbulkan banyak masalah
dalam koordinasi.
Intergroup activities
dirancang untuk
meningkatkan
kerjasama atau
memecahkan konflik
yang mungkin timbul
akibat saling
ketergantungan
tersebut.
6. Proses Consultation.
Dalam Process
consultation, konsultan OD
mengamati komunikasi
, pola pengambilan
keputusan , gaya
kepemimpinan,
metode kerjasama, dan
pemecahan konflik
dalam tiap unit organisasi.
Konsultan kemudian
memberikan umpan balik
pada semua pihak yang
terlibat tentang
proses yang telah
diamatinya,
serta menganjurkan
tindakan koreksi.
7. Grip OD. Pendekatan
grip pada
pengembangan
organisasi di dasarkan
pada konsep
managerial grip yang
diperkenalkan oleh
Robert Blake dan
Jane Mouton. Konsep
ini mengevaluasi
gaya kepemimpinan
mereka yang kurang
efektif menjadi gaya
kepemimpinan
yang ideal, yang
berorientasi maksimum
pada aspek manusia
maupun aspek produksi.
8. Third-party peacemaking.
Dalam menerapkan
teknik ini, konsultan OD
berperan sebagai
pihak ketiga yang
memanfaatkan berbagai
cara menengahi
sengketa, serta
berbagai teknik negosiasi
untuk memecahkan
persoalan atau konflik
antar-individu dan
kelompok.
Implikasi Manajerial
Dalam suatu peneliti
menyajian berbagai
implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan
dengan temuan-temuan yang
dihasilkan dalam
penelitian ini. Implikasi
manajerial memberikan
kontribusi praksis bagi
manajemen.
0 komentar:
Posting Komentar